Rabu, 23 Februari 2011

Empat Hektare Penuh Atraksi Basket di Jam Session

Staples Center bukan satu-satunya tempat penuh aksi di NBA All-Star 2011. Los Angeles Convention Center pun disulap jadi theme park temporer pesaing Disneyland. Berikut catatan AZRUL ANANDA.
Pergi ke kawasan Los Angeles? Tidak lengkap kalau belum mampir ke Disneyland atau Universal Studios, atau theme park-theme park lain yang bertebaran di wilayah selatan negara bagian California tersebut.
Masalahnya, kalau datang hanya satu akhir pekan demi NBA All-Star 2011 di Los Angeles, kita mungkin tidak punya waktu untuk mengunjungi tempat-tempat lain. Selama tiga –atau empat hari-- waktu kita mungkin sudah habis di radius 1-2 kilometer di downtown Los Angeles.
Jumat-Sabtu-Minggu, 18-20 Februari, mulai sore sampai malam pasti habis di Staples Center, tempat diselenggarakannya even-even utama NBA All-Star 2011. Pagi sampai siangnya? Mungkin sudah habis untuk menikmati atraksi-atraksi lain yang berkaitan dengan NBA All-Star 2011. Selama akhir pekan ini, sejumlah show dan party yang berkaitan dengan NBA All-Star memang meramaikan downtown Los Angeles.
Tapi yang paling seru, dan paling menghabiskan waktu kalau memang kita mau, ada di Los Angeles Convention Center (LACC). Sebuah ruang ekshibisi raksasa yang letaknya bersebelahan dengan Staples Center.
Dan kalau mau, dari pagi sampai malam, bisa menghabiskan waktu di LACC selama empat hari, dari Jumat sampai Senin (18-21 Februari).
Ada apa di sana? Selama empat hari, LACC digunakan untuk NBA Jam Session. Apa itu? Pada dasarnya, selama empat hari, LACC disulap menjadi sebuah theme park a la Disneyland atau Universal Studios. Bedanya, kalau Disneyland untuk kartun dan Universal untuk film, maka NBA Jam Session adalah untuk basket.
Memang, Jam Session tidak secanggih Disneyland atau Universal, karena bersifat temporer. Tapi, di sana orang tetap bisa bersenang-senang. Bagi warga Los Angeles, mungkin ini adalah atraksi alternatif yang seru, yang belum tentu datang ke kota itu sekali dalam sepuluh tahun.
Sejak 1992, Jam Session memang selalu mengiringi kehebohan NBA All-Star, di mana pun even itu berkunjung. Dengan demikian, mereka (mayoritas) penggemar yang tidak bisa (atau tidak mampu) membeli tiket nonton All-Star tetap bisa menikmati kehebohannya.
***
Berkunjung ke Jam Session, kita harus sama siapnya dengan ketika berkunjung ke Disneyland atau Universal Studios. Bagi penggemar basket –khususnya NBA-- di Indonesia, contoh “mini”-nya ada. Yaitu NBA Madness, yang sudah diselenggarakan Jawa Pos Group dan DBL Indonesia (pengelola Development Basketball League dan National Basketball League Indonesia) pada 2009 dan 2010.
Bila NBA Madness diselenggarakan di atrium mal-mal, yang biasanya hanya cukup untuk menampung satu “setengah lapangan basket” plus berbagai booth sponsor, maka Jam Session ini ratusan kali lebih besar.
Tepatnya seluas empat hektare! Ya, empat hektare!
Meski superluas, menikmatinya tetap butuh perjuangan hebat. Sebab, antrean sudah akan didapat dari pintu masuk Los Angeles Convention Center sampai hampir semua “wahana” di dalam Jam Session.
Padahal, untuk masuk tidaklah gratis. Harga tiket per harinya di kisaran USD 30 atau sekitar Rp 270 ribu. Enaknya jadi tamu VIP NBA sepanjang ajang NBA All-Star, rombongan DBL dan NBL Indonesia bukan hanya dapat fasilitas keluar-masuk gratis, tapi juga bebas antrean lewat pintu ekspres.
Begitu masuk –dan melewati berbagai pemeriksaan sekuriti-- suasana langsung terasa heboh. Ada “lorong” besar berdinding kain bergambarkan bintang-bintang NBA All-Star 2011. Di tengahnya, ada jalur berjalan ala karpet merah, tapi berupa jalur bercorak kayu khas lapangan basket.
Di kanan-kirinya pun ada “penyambutan.” Kalau bintang Hollywood disambut jepretan banyak fotografer, kalau pengunjung Jam Session disambut puluhan staf even yang menepuk-nepukkan balon tongkat (clapper) khas penonton basket. Tidak jarang mereka mengajak pengunjung toast. Bagi penonton, rasanya pun seperti jadi pemain basket yang akan masuk ke lapangan dan disambut oleh para penonton!
Di dalam, tinggal pilih mau ke “wahana” mana. Total, ada tujuh lapangan penuh temporer untuk berbagai permainan. Mulai 3-on-3, laga-laga ekshibisi komunitas, dan lain-lain. Yang utama disebut Center Court, yang mungkin lebih tepat disebut sebagai stadion temporer. Sebab, bukan hanya lapangan yang terpasang. Di sekelilingnya ada pula tribun tiga sisi berkapasitas sekitar 2.000 orang. Di salah satu sisi, ada pula dua layar LED besar, plus scoreboard besar di tengah-tengahnya. Selain itu ada pula tujuh “setengah lapangan” bertebaran, untuk keperluan sponsor, klinik basket anak-anak, dan lain-lain.
Bagi yang gila merchandise, di tengah-tengah LACC ada NBA Store. Kalau lagi ramai-ramainya, untuk masuk toko superluas itu perlu antre. Ketika mau bayar, juga harus ada antrean menuju kasir. Padahal, jumlah kasirnya belasan!
Setiap hari, ada sejumlah pemain atau mantan pemain NBA hadir. Termasuk untuk duduk di kawasan khusus, melayani permintaan tanda tangan para penggemar.
***
NBA All-Star 2011 mungkin bisa dibilang sukses besar. Paling tidak dalam menyedot perhatian, baik di Amerika Serikat sendiri maupun di dunia. Rating televisi kontes slam dunk hari Sabtu (19/2) disebut gila-gilaan. Di AS, ditonton sampai 8,1 juta orang, tertinggi dalam 26 tahun sejarah penyelenggaraan.
Blake Griffin, bintang muda Los Angeles Clippers yang memenangi kontes slam dunk setelah melompati sebuah mobil, instan jadi superstar dunia. “Bau-bau” kontes itu sudah di-setting semakin kentara ketika kita melihat toko merchandise utama di Staples Center hari Minggu (20/2), sebelum laga puncak NBA All-Star.
Di pintu masuk LA Team Store, sudah terpampang t-shirt merah bergambarkan Blake Griffin, bertuliskan “Slam Dunk Champion.” Kata seorang staf NBA, kaus itu bahkan sudah dijual Sabtu malam lalu, tidak lama setelah Griffin dinobatkan sebagai pemenang.
Sudah disiapkan Griffin bakal menang? Entahlah. Tapi kalau pun iya, saya tidak komplain, karena kontes Sabtu itu benar-benar menghibur. Dan inti akhir pekan ini memang bukan persaingan yang sehat, melainkan tingkat keasyikan yang harus setinggi mungkin.
Hari Minggu itu, suasana ramai luar biasa. Sebagai tamu VIP NBA, saya dan teman-teman dari DBL dan NBL Indonesia dapat fasilitas ekstra sebelum acara dimulai pukul 17.00 waktu setempat. Kami diajak turun ke lapangan, ditunjukkan kesibukan di balik layar, lalu berfoto di lapangan hanya beberapa menit sebelum acara berlangsung.
Bukan sekadar foto biasa, NBA juga menyiapkan seorang “Legend” (mantan bintang) untuk pose bersama kami (dan sejumlah tamu VIP lain). Dia adalah AC Green, mantan bintang Los Angeles Lakers.
Dalam tur singkat itu, sejumlah bintang besar lain kami jumpai. Seperti David “The Admiral” Robinson, mantan center andalan San Antonio Spurs yang pernah masuk daftar 50 pemain terbaik dalam sejarah. Di “balik layar,” juga bertemu head coach Boston Celtics, Doc Rivers, sedang berbincang dengan head coach Los Angeles Clippers, Vinny del Negro.
Fasilitas ekstra lain yang kami dapat: Lagi-lagi party. Di ajang ini, memang ada banyak sekali pesta untuk para partner dan undangan VIP. Minggu malam setelah laga All-Star, mereka yang dapat undangan khusus diajak menyeberang jalan. Di depan Staples Center, jalan Figueroa memang diblokir, dan kawasan restoran di sekitar situ juga ditutup. Di sana dipasang tenda besar, di dalamnya ada panggung untuk menghibur para tamu.
Beberapa selebriti yang nongol di laga All-Star ikut hadir di situ. Antara lain penyanyi legendaris yang tunanetra, Stevie Wonder.
Soal berlangsungnya laga NBA All-Star sendiri mungkin tak perlu terlalu banyak dibahas di sini. Tim wilayah barat (West) menang, dan bintang tuan rumah dari Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) setelah mencetak 37 poin.
Meski demikian, tongkat estafet popularitas agak-agaknya sudah terjadi di Los Angeles. Kobe Bryant mungkin masih bintang paling top, tapi dia sudah sangat disaingi oleh Blake Griffin. Buktinya, saat laga All-Star, para penonton bersama meneriakkan “We want Blake! We want Blake!” ketika pemain Clippers itu duduk di bangku cadangan.
Begitu Griffin masuk lapangan, sorakan hebat pun menyertainya.
Tahun depan, NBA All-Star pindah ke pantai timur Amerika, ke kota Orlando. Apakah bisa menyaingi NBA All-Star 2011 di Los Angeles ini? Tampaknya itu bakal menjadi sebuah tantangan hebat…

CLS Knights versus Garuda Awali Championship Series

Liga bola basket tertinggi di tanah air, National Basketball League (NBL) Indonesia, hari ini mengumumkan jadwal babak Championship Series alias playoff, yang akan diselenggarakan di DBL Arena Surabaya, Maret mendatang. Dimulai dengan konferensi pers pengumuman berbagai penghargaan pada 7 Maret, pertandingan-pertandingan menuju gelar juara dimulai pada 8 Maret, berakhir dengan babak final pada 13 Maret.
“Tidak sabar rasanya menunggu Championship Series. Di penghujung musim perdana NBL Indonesia ini, kami menerapkan sistem single game elimination yang sangat mendebarkan. Kalau menang lanjut, sekali kalah langsung pulang,” kata Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
Di babak Championship Series ini, delapan tim terbaik akan mencoba saling menggugurkan. Secara berurutan mengikuti peringkat klasemen, delapan tim itu adalah Pelita Jaya Esia Jakarta, Satria Muda Britama Jakarta, Dell Aspac Jakarta, Nuvo CLS Knights Surabaya, Garuda Flexi Bandung, Stadium Jakarta, Muba Hangtuah IM Sumsel, dan Bimasakti Nikko Steel Malang.
Nantinya, peringkat 1 akan melawan peringkat 8 (Pelita Jaya versus Bimasakti), 2 melawan 7 (Satria Muda versus Muba Hangtuah), 3 melawan 6 (Aspac versus Stadium), dan 4 lawan 5 (CLS Knights versus Garuda).
Pada hari pertama Championship Series, Senin, 7 Maret, penyelenggara dari PT Deteksi Basket Lintas Indonesia akan lebih dulu mengumumkan berbagai kategori penghargaan. Termasuk di antaranya Most Valuable Player (MVP), yang menyediakan hadiah sangat bergengsi: Sebuah mobil All-New Chevrolet Spark. “Kami sedang memfinalisasi semua data yang masuk setelah musim reguler berakhir. Karena ada banyak penghargaan yang akan dibagikan. Baik berdasarkan statistik maupun voting pemain atau pelatih,” jelas Azrul.
Lalu, sebagai pertandingan pembuka, pada Selasa, 8 Maret, duel terpanas antara peringkat 4 versus 5 diselenggarakan. Yaitu Nuvo CLS Knights versus Garuda Flexi. Setelah itu, baru laga peringkat 1 versus peringkat 8, Pelita Jaya Esia versus Bimasakti Nikko Steel.
“Sejak musim reguler, duel peringkat 4 lawan 5 ini sudah paling dinantikan. Karena pasti akan mempertemukan dua tim elite NBL Indonesia. Baik CLS maupun Garuda sudah saling mengalahkan di musim reguler. Ini bakal menjadi pertandingan terpanas,” ujar Azrul Ananda.
Jadwal lengkap Championship Series disertakan dalam rilis resmi NBL Indonesia ini. Nantinya, sejumlah pertandingan akan ditayangkan secara langsung di ANTV. Mengenai jadwal siarang langsung tersebut, akan diumumkan dalam waktu dekat. (*)
JADWAL CHAMPIONSHIP SERIES NBL INDONESIA
Semua pertandingan di DBL Arena Surabaya

Senin, 7 Maret 2011
Konferensi Pers & Pengumuman berbagai award NBL Indonesia 2010-2011
Selasa, 8 Maret 2011
(1) 13.00-15.00 - Nuvo CLS Knights Surabaya v Garuda Flexi Bandung
(2) 15.00-17.00 - Pelita Jaya Esia Jakarta v Bimasakti Nikko Steel Malang

Rabu, 9 Maret 2011

(1) 17.00-19.00 - Satria Muda Britama Jakarta v Muba Hang Tuah IM Sumsel
(2) 19.00-21.00 - Dell Aspac Jakarta v Stadium Jakarta

Kamis, 10 Maret 2011
Semifinal 1
13.00-15.00 - Pemenang Selasa (2) v Pemenang Selasa (1)

Jumat, 11 Maret 201
Semifinal 2 

19.00-21.00- Pemenang Rabu (1) v Pemenang Rabu (2)

Minggu, 13 Maret 2011
Perebutan Juara Ketiga 

18.00-20.00 - Kalah Semifinal 1 v Kalah Semifinal 2
Grand Final 
21.00-23.00 - Pemenang Semifinal 1 v Pemenang Semifinal 2

Duel Terseru Jadi Pembuka

Surabaya – Pertandingan panas nan ketat bakal menjadi pembuka championship series National Basketball League (NBL) Indonesia 2010–2011 bulan depan. Nuvo CLS Knights yang berada di urutan keempat akan berhadapan dengan Garuda Flexi Bandung pada 8 Maret di DBL Arena.
Garuda melawan CLS adalah partai paling berimbang dalam championship series. Sebab, peringkat mereka adalah yang paling dekat. Artinya, kekuatan kedua tim pun bakal berimbang.
Dalam tiga pertemuan yang belangsung pada musim reguler, CLS dan Garuda juga mampu saling mengalahkan. Garuda unggul dengan dua kemenangan. Tiga pertemuan itu membuat kedua tim sudah sama-sama tahu kekuatan lawan.
’’Sejak musim reguler, duel peringkat keempat dan kelima tersebut sudah paling dinantikan karena pasti mempertemukan dua tim elite NBL Indonesia. CLS maupun Garuda sudah saling mengalahkan pada musim reguler. Ini bakal menjadi pertandingan terpanas,’’ kata Commissioner NBL Indonesia Azrul Ananda.
Menyambut championship series, CLS maupun Garuda mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Caranya, tentu saja, berlatih keras untuk menutupi kekurangan yang ada. Setelah berjibaku melakoni seri pemungkas musim reguler Minggu lalu (13/2), kemarin (16/2) pemain kedua tim itu sudah berlatih.
Di championship series nanti, setiap tim memang dituntut menunjukkan performa terbaik pada setiap pertandingan. Dengan format single elimination, mereka akan langsung tersingkir jika membuat kesalahan yang mengakibatkan mereka kalah dalam satu pertandingan.
’’Kami sangat serius mempersiapkan pertandingan. Latihan hari ini (kemarin, Red) adalah untuk memperkuat kondisi fisik pemain,’’ kata Manajer Garuda Simon Pasaribu kemarin (16/2).
Optimisme yang sama datang dari kubu CLS. Kapten Agustinus Indrajaya mengatakan timnya sudah mengantongi kelemahan lawan. Garuda, menurut Indra, hanya bermain melalui kehebatan individu. Sedangkan masalah team work, katanya, Garuda tidak terlampau istimewa. ’’Kami akan mematikan pemain terbaik mereka. Kami yakin bisa menang,’’ tegas Indra.
Selain CLS dan Garuda, enam tim terbaik NBL lain akan saling menjegal di championship series. Peringkat pertama akan melawan peringkat kedelapan (Pelita Jaya versus Bimasakti), kedua melawan ketujuh (Satria Muda versus Muba Hangtuah), dan ketiga melawan keenam (Aspac versus Stadium).

NBL Indonesia Bagi-Bagi Award di Championship Series

Babak Championship Series National Basketball League (NBL) Indonesia akan dimulai 8 Maret mendatang. Namun, sehari sebelumnya (Senin, 7 Maret) NBL Indonesia akan mengumumkan award-award spesial untuk pemain dan tim.
”Total ada 11 penghargaan yang akan kami berikan berdasarkan pencapaian pemain dan pelatih, plus akan ada penghargaan ekstra Best Management untuk tim,” ungkap Azrul Ananda, commissioner NBL. ”Penghargaan ini penting diberikan karena pencapaian mereka banyak men-support kemajuan liga. Semoga ini bisa menjadi motivator bagi segala pihak untuk menunjukkan performa terbaiknya di musim-musim NBL berikutnya,” jelasnya.
Seluruh award yang diberikan dinilai berdasarkan penampilan sepanjang regular season. Termasuk, award yang paling dinantikan, Most Valuable Player alias MVP, yang menyediakan hadiah sebuah mobil All-New Chevrolet Spark.
”Sekarang kami sudah menerima list seluruh pemain dan terus melakukan verifikasi agar hasilnya benar-benar valid,” ungkap Azrul. ”Pengumuman siapa yang meraih seluruh gelar tersebut akan kami lakukan dalam jumpa pers khusus pada 7 Maret,” tambahnya.
Dalam menentukan siapa yang menerima award, ada sejumlah formula yang sudah disiapkan NBL Indonesia. Kecuali untuk Best Management yang diberikan secara khusus menurut penilaian penyelenggara dari PT DBL Indonesia. Berikut adalah formula dalam menentukan mereka yang meraih award-award spesial tersebut.
Most Valuable Player (MVP)
Penghargaan individual tertinggi ini diberikan kepada seorang pemain yang performanya dianggap paling berharga sepanjang saat musim reguler. Pemain dipilih berdasarkan Index Point of Success (idx) tiap pemain dan vote dari para pelatih NBL Indonesia yang dilakukan di akhir setiap pertandingan terhadap pemain dari tim lawan.
Rookie of the Year
Pemilihan Rookie of the Year menggunakan formula yang sama dengan perhitungan MVP, yakni berdasarkan Index Point of Success (idx) tiap pemain dan vote dari pelatih NBL Indonesia yang dilakukan di akhir setiap pertandingan terhadap pemain dari tim lawan. Rookie of the Year adalah pemain dengan akumulasi poin tertinggi dari formula tersebut, dan diberlakukan kepada pemain yang belum pernah berlaga di liga profesional Indonesia manapun sebelumnya.
Coach of the Year
Gelar untuk pelatih terbaik musim reguler ini dipilih langsung oleh seluruh pemain yang terdaftar di NBL Indonesia musim reguler 2010-2011, dengan catatan bahwa pemain tidak dapat memilih pelatih dari timnya sendiri.
Defensive Player of the Year
Yaitu pemain dengan permainan defensive terbaik selama musim reguler. Penilaian diberikan oleh seluruh pelatih NBL Indonesia musim regular 2010-2011 kepada pemain yang dianggap terbaik dalam hal defense. Pelatih tidak dapat memilih pemain dari tim sendiri.
Sixth Man of the Year
Penghargaan ini diberikan kepada pemain cadangan terbaik selama musim reguler NBL Indonesia musim 2010-2011. Pemain yang dinominasikan adalah mereka yang tidak pernah menjadi starter lebih dari enam kali dalam semusim. Penilaian diberikan oleh seluruh pelatih, dan pelatih tidak boleh memilih pemain dari tim sendiri.
Sportsmanship Award 
Penghargaan ini diperuntukkan bagi pemain yang dianggap bertindak paling sportif sepanjang musim reguler NBL Indonesia 2010-2011. Setiap pemain memilih pemain dari tim lain yang dianggap sebagai pemain paling sportif saat bertanding.
First Team
Inilah tim berisikan lima pemain dengan performa yang dinilai terbaik sepanjang musim reguler NBL Indonesia 2010-2011. Berisikan dua guard, dua forward, dan satu orang center. Pemilihan First Team menggunakan formula Index Point of Success (idx) dan vote dari pelatih yang dilakukan setelah setiap game terhadap pemain dari tim lawan.
Top Score, Top Rebound, Top Assist, Top Block, dan Top Steal
Penghargaan-penghargaan ini diberikan kepada mereka yang memuncaki statistik NBL Indonesia pada musim reguler. Top Score diberikan kepada pemain dengan poin terbanyak. Top Rebound diberikan pada pemain dengan rebound terbanyak. Begitu pula untuk Top Assist, Top Block, dan Top Steal. Pemain dapat meraih gelar apabila mereka tampil dalam minimal 75 persen dari total pertandingan musim reguler. Pada musim reguler 2010-2011, pemain harus berpartisipasi di minimal 20 dari 27 pertandingan yang diikuti masing-masing tim.

Satya Wacana Rekrut Pelatih AS

Musim kompetisi National Basketball League (NBL) Indonesia 2010–2011 belum berakhir. Namun, Satya Wacana Angsapura Salatiga sudah melakukan persiapan menyongsong musim berikutnya. Mereka merekrut pelatih asal Amerika Serikat Bill McCammon untuk masuk jajaran pelatih.
Keputusan itu tentu saja dilakukan untuk mendongkrak performa Valentino Wuwungan dkk musim depan. Musim ini, tim yang didominasi pemain muda itu menduduki juru kunci. Mereka hanya dua kali menang dari 27 pertandingan.
Bill bukan nama asing bagi insan basket nasional. Pria yang sekarang menetap di Cyprus tersebut kerap memberikan materi pelatihan di Indonesia dengan predikatnya sebagai expert Asosiasi Olahraga Basket Dunia, FIBA.
Masuknya Bill tidak akan mengubah komposisi staf pelatih Satya Wacana. Danny Kosasih tetap menjadi head coach. Dalam tiap pertandingan, Bill akan mendampingi Danny untuk memberikan masukan soal taktik yang diterapkan

Kamis, 17 Februari 2011

Format Pertandingan


BETTER SEASON 2011
SMA NEGERI 2 KEBUMEN
JL. CINCIN KOTA NO. 8 KARANGSARI, KEBUMEN

Format Pertandingan:
7 Maret 2011     =  Penyisihan SMP (Pukul 08.00-17.00WIB)
8 Maret 2011     = Penyisihan SMA (Pukul 08.00-17.00WIB)
9 Maret 2011     = Perempat Final SMP (Pukul 13.00-17.00 WIB)
10 Maret 2011   = Perempat Final SMA (Pukul 13.00-17.00WIB)
11 Maret 2011   = Semi Final SMP & SMA (Pukul 13.00-17.00 WIB)
12 Maret 2011   = Perebutan Juara 3 & Final SMP & SMA (Pukul 13.00-17.00 WIB)

NB: Format di atas jika pendaftaran terdapat 32 tim peserta (16tim)SMP-(16tim)SMA, jika lebih dari 32 tim (16tim)SMP-(16tim)SMA format mungkin bisa berubah.
Contact Person:  Dana (085 228 201 268)


Persyaratan BETTER SEASON 2011

BETTER SEASON 2011
SMA NEGERI 2 KEBUMEN
JL. CINCIN KOTA NO. 8 KARANGSARI, KEBUMEN


Persyaratan Tim SMA:
1.      Pemain berusia kelahiran dibawah tahun 1992.
2.      Pemain masih tercatat sebagai siswa di sekolah SMA Kedu & Banyumas(dengan menunjukkan surat keterangan dari sekolah)
3.      Menyerahkan fotocopyan Kartu Pelajar.
4.      Menyerahkan fotocopyan raport bag. depan.
5.      Memberikan foto ukuran 3x4 2 lembar.
6.      Satu tim terdiri dari pemain yang masih 1 wilayah kabupaten.

Persyaratan Tim SMP:
1.      Pemain berusia kelahiran dibawah tahun 1995.
2.      Pemain masih tercatat sebagai siswa di sekolah SMP Kedu & Banyumas(dengan menunjukkan surat keterangan dari sekolah)
3.      Menyerahkan fotocopyan Kartu Pelajar.
4.      Menyerahkan fotocopyan raport bag. depan.
5.      Memberikan foto ukuran 3x4 2 lembar.
6.      Satu tim terdiri dari pemain yang masih 1 wilayah kabupaten.

Contact Person:  Dana (085 228 201 268)

Sabtu, 12 Februari 2011

Ade Rai Dukung Aspac

Ade Rai selama ini dikenal sebagai tokoh body building Indonesia. Namun, siapa sangka bahwa Ade Rai ternyata juga suka basket. Hal itu terlihat ketika dia menyaksikan pertandingan antara Satria Muda (SM) kontra Aspac pada lanjutan seri kelima NBL Indonesia kemarin.
Dia tampak asyik menyaksikan laga itu. Ade memilih menonton laga itu karena dua tim yang bertanding adalah yang terbaik di tanah air. Selain itu, keponakannya, Wayan Jesse Suteja, saat ini magang di tim junior Aspac.
”Saya sering menyaksikan pertandingan basket, baik dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, saya memang dekat dengan Om Irawan (Irawan Haryono, manajer Aspac). Saya juga menjadi semacam penasihat nutrisi bagi para pemain Aspac,” jelas Ade.
Posisi tersebut membuatnya harus terus memberikan masukan mengenai nutrisi yang cocok untuk Mario Gerungan dkk. Tujuannya, mereka bisa memiliki stamina yang prima untuk menghadapi semua seri di NBL Indonesia.
Aspac sendiri menyatakan sangat terbantu dengan sumbangsih Ade Rai. Pengetahuan yang disampaikan oleh Ade membuat para pemain lebih sadar dalam hal mengonsumsi makanan.
”Semua makanan harus diperhatikan. Mereka kan atlet yang membutuhkan energi sangat banyak. Makanya, mereka tidak boleh makan sembarang makanan. Itu demi mereka sendiri,” jelas Irawan yang lebih akrab disapa Kim Hong.

Bekuk SM, Syarat CLS Tetap Ketiga

Karena harus menggantungkan harapan pada Bimasakti agar mengalahkan Pelita Jaya (PJ), peluang Satria Muda (SM) untuk menjadi juara musim reguler bisa dibilang sangat kecil. Mungkin layak juga disebut SM menunggu keajaiban.
Namun, itu bukan berarti laga SM melawan CLS Knights hari ini tidak memiliki arti. Bahkan, hasil pertandingan tersebut sangat menentukan persaingan pada championship series nanti. Sebab, hasilnya menentukan susunan klasemen akhir, khususnya posisi ketiga dan keempat.
Jika menang, CLS akan menduduki urutan ketiga. Jika CLS kalah, Aspac-lah yang berada di urut an ketiga. Posisi SM di urutan kedua tidak akan terganggu meski kalah oleh CLS.
Jika ingin memilih lawan di championship series, bisa saja SM mengalah saat melawan CLS hari ini.
Namun, pelatih SM Fictor Gideon Roring menyatakan pantang mengalah demi memilih lawan. ”Kami tak akan mengalah untuk membiarkan CLS menjadi penghuni peringkat ketiga. Itu bukan karakter SM. Karakter SM adalah selalu memberikan kemampuan seratus persen di setiap pertandingan,” tegas pelatih yang akrab disapa Ito tersebut.
CLS sendiri tidak gentar menghadapi SM. Meski tidak terkalahkan selama seri kelima, bukan berarti SM tak bisa dikalahkan. CLS sendiri adalah salah satu bisa mengalahkan SM. Itu mereka lakukan pada seri pertama di Surabaya lalu.
”Kami akan fight untuk game besok (hari ini). Meski kami sebenarnya tidak peduli siapa lawan di playoff. Di sana kami akan bertemu siapa pun, ” kata Agustinus Indrajaya, kapten CLS.

Saatnya Pelita Jaya Pesta Juara

JAKARTA – Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta harus menunda ambisi mereka untuk melakukan pesta juara musim reguler National Basketball League (NBL) Indonesia 2010–2011. PJ memang mampu menang telak 101-52 atas Stadium Jakarta. Namun, itu belum cukup untuk mengunci gelar. Sebab, dalam pertandingan lain Satria Muda (SM) Britama Jakarta juga menang 56-50 atas Dell Aspac Jakarta.
Dengan hasil itu, poin PJ dan SM sa ma 49. PJ berada di puncak klasemen karena unggul head to head. Persaingan perebutan gelar juara musim reguler pun harus berlanjut sampai per tandingan terakhir hari ini (13/2).
Peluang PJ untuk menahbiskan diri sebagai kampiun sangat besar. Syaratnya, PJ harus mengalahkan Bimasakti Nikko Steel Malang. Kalah pun PJ bisa tetap menjadi juara, asalkan dalam pertandingan lain SM dikalahkan Nuvo CLS Knights.
Tentu sangat riskan bagi PJ jika menggantungkan harapan kepada CLS. Apalagi SM sedang hot karena tidak terkalahkan selama seri kelima. Toh, peluang PJ untuk mengalahkan Bimasakti sangat besar. Dalam dua pertemuan sebelumnya, PJ juga selalu menang atas tim besutan Eddy Santoso itu dengan skor telak.
Di atas kertas, kekuatan PJ bisa di sebut berada satu tingkat di atas Bimasakti. Selain rekor selalu menang, peringkat PJ dengan Bimasakti terpaut jauh. PJ berada di peringkat pertama, sedangkan Bimasakti menempati peringkat kedelapan. Kalau akhirnya PJ benar-benar juara, dua tim itu akan bertemu di babak pertama championship series bulan depan.
Namun, keunggulan di atas kertas tersebut tidak membuat PJ besar kepala. Mereka tetap waspada. Sebab, dalam olahraga permainan seperti basket, kejutan bisa saja tejadi.
”Kami akan tampil dengan pola yang sudah kami rencanakan. Tak ada yang mudah di sebuah pertandingan. Termasuk pertandingan besok (hari ini, Red),” jelas Rastafari Horongbala, pelatih PJ, setelah mengalahkan Stadium kemarin.
Setelah kalah dalam dua pertandingan awal seri kelima, tren PJ sebenarnya terus membaik. Bintang-bintang PJ yang pada awal seri di Jakarta gembos kini garang lagi.
Shooting guard andalan PJ Andy ”Batam” Poedjakesuma kemarin menjadi top scorer dengan 20 poin. Pemain yang baru saja mencukur rambutnya dengan gaya mohawk itu telah pulih dari cedera lutut yang membekapnya.
Yang paling menggembirakan, small forward Dimas Aryo Dewanto kembali produktif. Saat melawan Stadium kemarin, dia mendulang 18 poin. Meski tidak memecahkan rekor pribadi, bagi dia, itu raihan yang sangat tinggi. Sebab, pada tiga pertandingan awal seri kelima dia jeblok. Termasuk saat scoreless dalam pertandingan melawan Satya Wacana Angsapura Salatiga.
”Kami akan menampilkan permainan terbaik untuk game besok (hari ini, Red),” kata pemain senior PJ Romy Christanto Chandra. ”Pada dasarnya kami menganggap penting semua petandingan. Tak ada tim yang ingin kalah. Tak ada pula tim yang tak mau juara, termasuk musim reguler,” tandasnya.

Sabtu, 05 Februari 2011

Muba Hangtuah Mantap Buka Seri Jakarta

Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumatera Selatan semakin mantap memandang Championship Series setelah pada laga pembuka Seri V Jakarta, tim asuhan coach Nathaniel Canson ini membenamkan Comfort Mobile Citra Satria Jakarta dengan telak, 83-47.
Bermain membawa nama Jakarta memberi semangat tersendiri bagi Citra Satria. Meskipun sempat tertinggal hingga 10 poin di pertengahan kuarter pertama, Yan Pattikawa serta Vittorio Walewangko berhasil mengejar dan mendekati raihan angka Muba Hangtuah. Kencang di menit awal, Muba Hangtuah justru terhambat di menit akhir kuarter pertama. Robert Yunarto yang mencetak tujuh angka menutup kuarter awal untuk keunggulan Muba Hangtuah dengan skor 15-12.
Buggi Setyawan yang hanya mencetak lima angka di kuarter pertama, menggila di kuarter kedua. Melakukan steal sebanyak tiga kali, Buggi bahkan berhasil menambah 11 poin bagi timnya di kuarter ini. Sebaliknya, Citra Satria tidak berhasil mempertahankan performa sehingga kembali tertinggal dengan selisih 12 poin di akhir babak.
Kuarter ketiga masih menjadi milik Muba Hangtuah. Robert dan Buggi benar-benar membuat pertahanan Citra Satria kewalahan. Selisih 12 angka di akhir kuarter kedua menjadi 15 di akhir kuarter ketiga. Pada kubu Citra Satria, praktis hanya Evin Hadi yang bermain baik di kuarter ketiga.
Merasa tak akan mungkin terkejar, coach Nathaniel Canson memberikan kesempatan kepada Max Yanto untuk tampil. Walau hanya bermain kurang dari tiga menit, Max memberikan hiburan tersendiri bagi para penggemar NBL Indonesia di Jakarta dan mampu mencetak dua angka. Forward Muba Hangtuah, Dian Heriyadi mencetak double-double dengan 12 poin dan 17 rebound.

Mencari Raja Ibu Kota

Bukan fans basket Indonesia jika tidak kenal dengan Dell Aspac Jakarta. Mereka adalah salah satu tim terbaik dalam sejarah basket tanah air. Bersama Satria Muda (SM), mereka bergantian menjadi juara liga profesional tertinggi tanah air.  Dominasi SM dan Aspac itu terancam saat lahir liga baru National Basketball League (NBL) Indonesia. Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta mencuat sebagai calon terkuat juara. Sampai menjelang seri kelima, mereka kukuh di puncak klasemen sementara. PJ unggul dua kemenangan atas SM yang menjadi pesaing terdekatnya. Aspac berada di peringkat keempat di bawah CLS Knights.  Peluang Aspac untuk melanjutkan tradisi menembus final liga profesional paling bergengsi tanah air tersebut terancam. Jika tetap berada di peringkat keempat, mereka harus melewati jalan terjal di championship series. Mau tidak mau, mereka harus berjuang ekstrakeras untuk naik, setidaknya, ke posisi ketiga. Lima pertandingan pada seri kelima itu menjadi kesempatan terakhir mereka.  Perjuangan Aspac untuk menembus peringkat ketiga tersebut dimulai hari ini (5/2). Tidak tanggung- tanggung, lawan mereka ada lah PJ. Di atas kertas, PJ unggul karena selalu menang dalam dua pertandingan sebelumnya. Bukan Aspac jika gentar dengan PJ. Menurut mereka, PJ adalah lawan yang wajib ditaklukkan selama seri kelima, selain SM.  ”Kami ingin menutup pertandingan melawan PJ dengan kemenangan. Itu memang tidak mudah. Sebab, mereka memiliki pemain yang sangat bagus,” terang power forward senior Aspac Antonius Joko Endratmo.  Sebaliknya, bagi PJ, duel melawan Aspac akan sangat menentukan sukses tidaknya mereka menjadi juara musim reguler. Ingat, SM hanya terpaut dua kemenangan dari PJ.  ”Banyak yang bilang bahwa kami sudah menjadi juara musim reguler. Kenyataannya, masih ada beberapa partai yang harus kami hadapi. Gelar itu akan kami dapatkan kalau bisa mendapatkan hasil memuaskan di seri kelima. Karena itu, kami juga ingin menyapu semua laga dengan kemenangan,” jelas pelatih PJ Rastafari Horongbala.  Selain krusial dalam perebutan posisi, duel PJ kontra Aspac akan berlangsung seru. Sebab, dua tim tersebut memiliki gaya permainan yang hampir sama. Keduanya meng andalkan tembakan jarak jauh. Buktinya, mereka adalah dua tim dengan akurasi tembakan tiga angka paling bagus. Mereka samasama memiliki persentase akurasi tembakan tiga angka yang mencapai 27 persen. Mereka juga menjadi tim yang paling banyak melepaskan tembakan tiga angka.  Aspac dan PJ juga tercatat sebagai tim paling produktif. Aspac merupakan tim paling produktif dengan 1.515 poin. PJ berada di urutan keempat dengan 1.449 poin. PJ ber peluang menyalip Aspac karena baru menjalani 20 pertandingan atau lebih sedikit dua laga.

Sama-Sama Berani Main Keras

Predikat pertandingan paling heboh NBL layak diberikan untuk laga Garuda melawan Satria Muda (SM) Britama Jakarta pada seri kedua. Pertandingan yang dimenangkan SM dengan skor telak 64-41 tersebut disaksikan sekitar 5.500 penonton. Penonton sampai rela berdiri karena C-Tra Arena penuh dan sesak. Itu adalah rekor penonton terbanyak NBL Indonesia yang memecahkan rekor sebelumnya pada seri perdana di DBL Arena.
Kalah oleh seteru terhebat seperti SM di kandang tentu saja menyesakkan bagi Garuda. Tidak berlebihan jika kemudian Denny Sumargo dkk bertekad membalas kekalahan itu di kandang SM. Kesempatan tersebut di dapatkan Garuda saat menghadapi SM pada hari perdana seri kelima di Hall A Senayan, Jakarta, malam nanti (5/2).
Meski Garuda selalu kalah dalam dua pertemuan sebelumnya, SM patut waspada menjelang pertandingan nanti malam. Sebab, dalam dua seri terakhir, Garuda menjadi tim yang menunjukkan perkembangan paling pesat. Dalam beberapa uji coba menjelang seri kelima, mereka juga tampil perkasa. Salah satunya ditunjukkan saat mereka mengalahkan PJ 87-84 pada 27 Januari lalu.
Selain kemenangan atas tim terkuat saat ini, poin penting dari perkembangan Garuda adalah karakter bertanding para pemain yang kian tangguh. Saat itu Denny Sumargo dkk tidak takut dengan body contact.
Denny yakin, karakter tersebut bisa terus dijaga oleh para pemain Garuda. Toh, bermain keras dihalalkan selama tidak kasar dan berada dalam koridor fair play.
”Bermain keras tentu berbeda dengan kasar. Pemain tidak cengeng lagi ketika ada kontak badan,” jelas Denny.
Salah satu kunci untuk mengalahkan SM adalah tidak boleh takut untuk bermain keras. Sebab, tim besutan Fictor ”Ito” Gideon Roring itu mengandalkan permainan keras. Diperkuat pemain-pemain berpengalaman, permainan keras tersebut kerap menjadi teror tersendiri bagi rival yang diperkuat banyak pemain muda.
SM pun siap meledak saat tampil di depan pendukungnya sendiri. ”Kami tidak ingin kalah lagi. Kami harus menang. Kami harus bermain lebih baik daripada saat seri keempat lalu. Saat itu SM memang tampil biasabiasa saja,” papar Ito.

Jumat, 04 Februari 2011

Muba Hangtuah Mengejar Waktu

Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel mendapatkan tekanan berat menjelang NBL Indonesia Seri V. Saat ini enam pemain pilarnya cedera. Di antaranya, shooting guard Buggi Setyawan (cedera lutut), point guard Robert Santo Yunarto (hamstring), serta shooting guard Tri Wilopo (retak tangan kiri).
”Kondisi mereka semakin baik dari hari ke hari. Tapi, mereka belum menemukan performa terbaik,” jelas Ferri Jufry, manajer Muba.
Kondisi tersebut memperberat misi mereka untuk menembus peringkat keenam klasemen akhir. Namun, hal itu tak akan mengurangi performa para pemain di lapangan.
Bahkan, kondisi tersebut sebenarnya men datangkan momen bagus bagi Muba. Yaitu memberikan kesempatan bermain kepada para pemain cadangan. Dengan begitu, mereka kian matang saat bertanding di Championship Series di DBL Arena pada Maret mendatang. ”Apalagi para pemain yang selama ini jarang bermain ternyata kian tune in dengan pemain inti. Max Yanto, misalnya. Kini dia semakin kompak bersama tim inti,” tambah Ferri.
Hal yang sama diungkapkan Nathaniel Canson. Dia menyatakan, anak asuhnya memang harus bekerja keras demi menghadapi NBL Indonesia Seri V. Meski dipastikan lolos ke Championship Series, hal tersebut tak akan membuat mereka bersantai-santai.
”Kami harus belajar untuk tidak menggantungkan nasib kepada pemain tertentu. Kami adalah tim. Tentu mereka harus bermain seperti selayaknya sebuah tim. Kami harus sama-sama kerja keras. Semua pemain memiliki peran yang sama,” tegas pria yang karib disapa Coach Nath tersebut.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger